Perubahan pasar yang didorong oleh kompetisi dan kebutuhan pelanggan membuat organisasi tergerak untuk mengelola pengetahuan yang dimilikinya. Bagaimana agara Knowledge Management (KM) melekat dalam budaya organisasi ?

Dalam perjalanannya KM mengalami evolusi yang semula terstruktur, secara perlahan berubah, perubahan itu terjadi karena KM terlalu berorientasi kepada TI sehingga banyak yang gagal, bagaimanapun perusahaan berhadapan dengan manusia. Ternyata ada yang lebih powerfull dibandingkan sekedar menyediakan sistem, yaitu orang-orang yang terlibat untuk berbagi pengetahuan. Sayangnya berbagai sifat tersebut tidak didefinisikan pada saat membuat sistem.

KM diibaratkan sebagai sebuah taman, setiap rumah memerlukan taman agar terlihat lebih indah, seperti apa bentuk tamannya disesuaikan dengan luas lahan, imajinasi dan kemampuan sang pemilik rumah. Membangun KM seperti membangung taman, tidak perlu mengganti semua komponen yang ada, tetapi perlu menatanya agar terlihat lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang indah, memberi makna dan kenyamanan bagi setiap orang yang melihatny atau berada di dalamnya.

Salah satu jalan membangun KM adalah dengan pendekatan seumberdaya manusia (SDM). Perusahaan pasti punya sumberdaya manusia yang memiliki pengalaman yang luarbiasa, jadi KM dibangun dari sisi ini. Caranya adalah dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai apa yang harus dilakukan untuk membuat taman, setiap orang punya pendapat yang berbeda mengenai konsep taman yang indah, justru disinilah akan tercipta proses aliran pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain.

 Untuk memulainya memang dibutuhkan alat (tools). Tetapi tools tidak ada artinya bila tidak ada yang menggunakannya, yang penting paradigmanya harus tepat dulu. Apakah ada kecintaan pada saat melakukannya, jangan sampai karyawan menganggapnya sebagai suatu beban. KM harus dilihat dari perspektif sosial, tanggung jawab KM tidak hanya ada pada Community Of Practise (COP) saja, tetapi ada pada setiap karyawan.

KM adalah sebuah antusiasme, kecintaan, passion dan bagian dari budaya perusahaan. Penerapan KM dikatakan berhasil bila sudah melebur dalam budaya organisasi, jika hal ini sudah terjadi maka akan tercipta asset terbesar organisasi yang tidak bisa di-copy oleh perusahaan lain.

Sepanjang sejarah, kemenangan selalu ada di tangan mereka yang berada di barisan depan dalam ilmu pengetahuan (Thomas A Steward)

Sumber : Human Capital Magazine, Agustus 2008

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment